Relawan TIK -turut menghadiri acara NGOPI (Ngobrol Inspiratf) yang diinisiasi oleh KALERA dan PPALC di sebuah Kafe KALERA di Jalan Setiabudi no.2 , samping BJPJS Kesehatan Kota Cirebon. mengangkat tema “Zaman Digital, Terjepit atau Melejit?” pada Selasa (1/9).
Acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Iid Anwar Hidayat (DKIS Kota Cirebon), Dudi Surya Darma (Praktisi IT), Ahwan Soekardi (Synnex Metrodata Indonesia), Freddy (Dell Indonesia), dan Muhammad Arifin (Ketua RTIK Kota Ciebon).
Pada sesinya Muhammad Arifin menceritakan kilas balik terbentuknya RTIK dan RTIK Kota Cirebon yang bermula dari terpilihnya Kota Wali ini sebagai Smart City. Bahwa, RTIK memiliki tujuan untuk pemberdayaan masyarakat dibidang IT.
“RTIK lahir ketika Aceh diluluhlantahkan oleh Tsunami. Praktisi IT se-Indonesia saat itu, melihat kehawatiran yang mendalam disana, sehingga senior-senior IT terus mengawal dan isu tersebut terus dibawa. Akhirnya tahun 2011 dideklarasikan secara resmi oleh KOMINFO, Isunya yaitu terkait literasi digital. karena digital adalah sesuatu yang baru maka kita harus mengedukasi itu dari hulu ke hilir” Terang Arifin.
Penjelasan masih berlangsung oleh Arifin bahwa persoalan yang terjadi di masyarakat mengenai teknologi komunikasi ada beragam jenisnya. Sehingga terselenggaranya pelatihan mula-mula dari level RT hingga level nasional.
“Kami memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya teknologi komunikasi ada banyak varibelnya. Contohnya, bagaimna carnya menghindari hoax?, bagaimana mengatur Tata kelola informasi, branding, UMKM go online dan lainnya”.
RTIK Kota Cirebon juga masih hangat mengenang pencapaiannya pada tahun 2018 yaitu terselenggarakannya Festival TIK yang berhasil menjaring peserta dari berbagai daerah se-Indonesia.
Discussion about this post