Cirebon 3 September 2021 – Tampil di Acara live stream “Mestivi: Memoria Digital: Festival Teknologi Informasi Komunikasi 2021” kedua Relawan TIK Kota Cirebon, Muhammad Ayip Faturahman (wakil Ketua RTIK Kota Cirebon) dan Rendi Saeful Ajid (Kabid Humas RTIK Kota Cirebon) membahas mengenai penerimaan piagam penghargaan yang diraih oleh Relawan TIK Kota Cirebon pada acara FesTIK 2021 di Bali. Berikut ini adalah ringkasan diskusi mereka:
“Jadi dapat apa aja sih Relawan TIK Kota Cirebon dari Bali?” pertanyaan pertama dari Dedi selaku MC dalam acara live stream tersebut.
Yang didapat RTIK Kota Cirebon di gelaran FesTIK 2021 di Bali yaitu penghargaan dalam nominasi Tata Kelola Organisasi Terbaik, Program Literasi Digital, Media Sosial Terbaik, dan Penanggulangan Bencana (dalam hal ini Covid-19) se Indonesia. Untuk penghargaan Tata Kelola Organisasi, RTIK Kota Cirebon bisa mendapatnya yaitu karena dalam pengelolaan organisasi, RTIK Kota Cirebon selalu menerapkan pelaporan tiap bulan, dan SOP setiap kegiatan. Dan untuk Pengelolaan Sosial Media, RTIK Kota Cirebon selalu meliterasi digitalkan setiap momen dan acara secara sosial media. Untuk Program Literasi Digital, RTIK Kota Cirebon memiliki program rutin setiap bulan puasa, yaitu program NgabuburIT. Kemudian nominasi Mitra Pemberdayaan Literasi Digital, diraih oleh DKIS Kota Cirebon karena merupakan mitra RTIK yang paling aktif meberikan sarana dan dukungan, kemudian ada pun penghargaan secara pribadi yang diberikan untuk Bapak Iing Daiman, selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Cirebon yaitu katogeri Mitra Pemberdayaan.
Totalnya ada 8 penghargaan, dan Kota Cirebon mendapatkan 5 diantaranya. “Nah Meraih penghargaan itu kan sesuatu yang gampang, namun yang susah itu mempertahankan. Lalu apa yang akan dilakukan Relawan TIK Kota Cirebon?” tanya MC.
“Program-program yang telah ada akan kami lakukan kembali, lebih memperkuat teman-teman Relawan TIK Kota Cirebon bahwa setelah mendapatkan penghargaan kita harus menjaganya dan juga kita harus benar-benar mengedukasi masyarakat di Kota Cirebon ini. Jangan sampai kita sudah puas mendapatkan penghargaan ini kemudian menjadi malas-malasan. Tetapi setelah mendapatkan ini, kita seharusnya lebih baik atau lebih banyak kegiatan yang meliterasi digitalkan di Kota Cirebon ini” jelas Ayip.
“Kenapa masyarakat harus meliterasi digital?” tanya MC lagi.
“Pertama, teknologi itu semakin meningkat semakin melesat. Kalo kita ga sekarang belajar di ranah dunia digital itu mau kapan lagi, karena semakin hari akan lebih banyak lagi teknologi teknologi yang akan kita temui. Jadi kalo kita ga belajar dari sekarang itu kita akan tertinggal” masih jelas Ayip, kemudian menambahkan “Jadi kita itu harus melek internet” katanya.
Pertanyaan selanjutnya MC lontarkan kepada Rendi.
“Sebaiknya apa yang harus dipersiapkan masyarakat yang terlobat di era teknologi digital?”
“Di era pandemi ini, kita semua serba memakai teknologi. Dari mulai ranah pendidikan, belanja, kehidupan, bahkan sekarang meeting pun semuanya di rumah, serba online. Tapi jika kita tidak ada niatan meng-upgrade diri dari offline menjadi online, maka kita akan tertinggal. Makanya kita meliterasi digitalkan masyarakat Cirebon, “yuk kita beralih ke online” karena apa, karena peluangnya lebih besar, asalkan kita ada kemauan” urai Rendi.
Kemudian Rendi menambahkan “Dari sisi ekonomi, dari pendapatan tertinggi pun kebanyakan itu dari online, influencer, perdagangan online itu onsetnya lebih besar dibanding offline, jadi dari situ aja sudah kelihatan bahwa ada peluang besar yang harus kita ikuti dari jaman ini”
“Dan momen pandemi Covid-19 ini menjadi momen kita untuk bertransformasi dari offline menjadi online” tutup Rendi.
RTIK Kota Cirebon di undang pada cara ini disebabkan karena apresiasi masyarakat Kota Cirebon yang turut bangga atas pencapaian dan prestasi ini dengan harapan tetap semangat untuk terus me-Literasi Digitalkan masyarakat agar bisa melek secara teknologi.
Discussion about this post